Demikiandisampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy saat membuka Pembekalan Calon Guru Inti Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi, Jumat (26/7/2019), di Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan pembekalan ini berlangsung pada tanggal 26 Juli s.d. 2 Agustus 2019. senadadengan yang disampaikan subandi bahwa pelaksanaan pelatihan bagi guru sasaran di pusat belajar di masing-masing zona diperkirakan akan dapat dimulai pada tanggal 28 september 2019 ujar m. toni satria dugananda, st, mm. selaku ketua panitia dan sekaligus kepala seksi data dan informasi pppptk pkn dan ips yang berada di kota batu provinsi Demikiandisampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy saat membuka Pembekalan Calon Guru Inti Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi, yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, yang berlangsung pada 26 Juli hingga 2 Agustus 2019. cash. El rector de la Universidad Nacional de San Martín UNSAM, Carlos Greco, y el presidente del INTI, Ruben Geneyro, anunciaron el trabajo conjunto para fortalecer la formación en materia de Industria a través del Instituto de Calidad Industrial INCALIN, creado hace ya 25 años por estas dos instituciones. Así, durante 2021 se suma a la oferta académica un curso específico en la temática dirigido a pymes, una diplomatura universitaria, un doctorado y prácticas profesionales. La cuarta revolución El concepto Industria es relativamente reciente y está asociado al fenómeno conocido como la cuarta revolución industrial, un proceso que comprende profundas transformaciones productivas y organizacionales basadas en la incorporación de las tecnologías digitales a la industria. De hecho, es uno de los principales lineamientos del Plan Estratégico 2025 del INTI. Tanto el instituto tecnológico como la UNSAM definieron la necesidad de contar también con un INCALIN En ese sentido, señalan que “surge la necesidad de complementar el exitoso camino recorrido en materia de formación profesional con una nueva oferta que haga del INCALIN el brazo educativo universitario para la Industria Por eso, idearon un plan de formación que incluirá, durante 2021, el Curso Introductorio a Industria para pymes, de 40 horas, durante mayo; una diplomatura universitaria, desde julio; un doctorado con orientación en Industria con dictado de materias electivas para tesis doctorales referidas a aplicaciones de ciencia de datos, internet industrial de las cosas, robótica integrada a procesos productivos, inteligencia artificial, gestión del diseño industrial y manufactura aditiva y calidad industrial y también formación práctica en automatización y aplicaciones con un equipo que se encuentra en el INTI y fue cedido en comodato por dos años por la empresa SMS Argentina, de origen japonés. Además, el INTI y la UNSAM trabajan en la creación y posterior acreditación ante la Comisión Nacional de Evaluación y Acreditación Universitaria CONEAU de una carrera de maestría, que se podría lanzar en 2022. El equipo cedido se denomina Learning and research Factory SMC HAS200 y permite realizar simulaciones de trabajo en una línea de producción industrial en escala pequeña. Se utilizará en capacitaciones y trabajos prácticos en el INCALIN. Geneyro, Greco y sus respectivos equipos de trabajo pudieron ver el equipamiento durante la recorrida por el Parque Tecnológico Miguelete. También visitaron la sala de robótica del sector de Mecánica del INTI, donde vieron dos robots cedidos por la empresa MW, y los laboratorios de Alta tensión y de Luminotecnia, en el sector de Física y Metrología. Calidad e innovación, un camino conjunto A lo largo del tiempo, el INCALIN forjó prestigio como institución de referencia para la formación en metrología y, más adelante, también en innovación tecnológica orientada al desarrollo de nuevos productos. Con esa visión, se creó en su momento la carrera de Doctorado en Calidad e Innovación Industrial, que en este momento cuenta con más de veinte tesis doctorales en elaboración, con la posibilidad de sumar otras 10 el año próximo. A esta experiencia educativa se incorporó en los últimos años la formación de grado dirigida a ingenieros con una fuerte orientación a la calidad. Actualmente el INCALIN forma también a ingenieros industriales e ingenieros en alimentos, con planes de carrera que incorporan materias optativas, trabajos prácticos y conceptos propios del paradigma Industria como fundamentos de big data, internet de las cosas, gestión del diseño industrial, impresión 3D y robótica. Actualmente, el INCALIN cuenta con más de dos mil egresados, de los cuales aproximadamente un 80 por ciento se desempeña en empresas industriales y un 20 por ciento en el INTI y otras instituciones como el Servicio Nacional de Sanidad y Calidad Agroalimentaria SENASA, el Instituto Nacional de Alimentos INAL, el Instituto Nacional de Tecnología Agropecuaria INTA, la Comisión Nacional de Energía Atómica CNEA, el Instituto Nacional de Microbiología Malbrán, el Organismo Argentino de Acreditación OAA, y diferentes universidades. › Utama›Pelatihan Guru Bermetode "5 In... Pelatihan guru berbasis zonasi dimulai dengan metode lima kali diskusi dan tiga kali praktik untuk satu pokok bahasan. Sebanyak guru tengah menerapkan pelatihan yang diistilahkan sebagai "5 in dan 3 on" ini. OlehLaraswati Ariadne Anwar 5 menit baca KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR Suasana pelatihan guru berbasis zonasi pada hari Sabtu 2/11/2019 di SMPN 275 Jakarta Timur. Sekolah ini adalah Pusat Belajar untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan KOMPAS — Pelatihan guru berbasis zonasi dimulai dengan metode lima kali diskusi dan tiga kali praktik untuk satu pokok bahasan. Sasaran metode ini untuk mengubah pendekatan guru dalam mengajar agar memerhatikan tumbuh kembang siswa sehingga bukan menitikberatkan kepada kognitif saja, tetapi juga perkembangan nalar dan guru secara serentak tengah menerapkan pelatihan yang diistilahkan sebagai "5 in dan 3 on" tersebut. "In" berarti diskusi dan "on" berarti praktik. Diskusi dilakukan setiap hari Sabtu di pusat belajar PB. Pada Sabtu 2/11/2019 merupakan kali kedua para guru tersebut melakukan diskusi. Terdapat PB se-Indonesia dengan guru inti yang sudah dilatih oleh tim pengembangan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setiap PB memiliki 20 guru sasaran dari sekolah-sekolah di sekitar. Artinya, untuk tahun 2019 ada guru diskusi pertama para guru berembuk mengenai masalah pemelajaran yang mereka nilai paling signifikan. Setelah dua kali diskusi, mereka menerapkan metode yang disepakati di sekolah masing-masing. Pada hari Sabtu ketiga guru berkumpul lagi mengevaluasi penerapan ini untuk kemudian diterapkan revisinya."Setiap PB terdiri dari satu guru inti yang menangani 20 guru sasaran. Mereka mendiskusikan mata pelajaran yang spesifik," kata Direktur Jenderal GTK Kemdikbud Supriano, Sabtu, ketika meninjau proses pelatihan di SMPN 275 Jakarta Timur yang merupakan PB mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk guru-guru juga Kompetensi Guru Dimulai dari Perubahan Persepsi BelajarSupriano mengatakan, Kemdikbud melalui situs dan aplikasi Rumah Belajar menyediakan modul pelatihan berdasarkan topik setiap mata pelajaran. Setiap PB bebas memilih modul yang hendak mereka bahas terlebih dahulu sesuai kebutuhan di zona masing-masing. Biasanya per PB memutuskan topik pembahasan berdasarkan peta hasil Ujian Nasional yang menunjukkan poin-poin terperinci yang belum dipahami siswa sehingga guru bisa mengevaluasi cara mereka Rumah Belajar juga memudahkan guru berkomunikasi, mengunduh, dan mengunggah gagasan pemelajaran sehingga terjadi diskusi daring secara nasional. Cara ini lebih efisien dibandingkan dengan metode pelatihan terpusat yang memanggil ribuan guru ke Jakarta dan memberi mereka materi seragam. Kini, guru bisa menentukan titik intervensi prioritas ARIADNE ANWAR Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriano mengatakan di Jakarta, Sabtu 2/11/2019 bahwa metode pelatihan guru berbasis zonasi "5 in dan 3 on" berarti lima kali pembahasan masalah yang diselingi tiga kali praktik di sekolah masing-masing dengan evaluasi berkelanjutan. Setiap Pusat Belajar yang melatih 20 guru memiliki fokus bahasan berbeda sesuai dengan masalah di menjabarkan, metode pelatihan berbasis zonasi selain spesifik menyasar masalah pemelajaran juga untuk menguatkan kompetensi pedagogik guru. Berdasarkan evaluasi Kemdikbud, pola pelatihan selama ini fokus kepada peningkatan kapasitas guru menguasai materi pelajaran, bukan kepada cara guru menyampaikan materi kepada pelatihan berbasis zonasi selain spesifik menyasar masalah pemelajaran juga untuk menguatkan kompetensi pedagogik guru."Kalau sekadar materi pelajaran sudah bisa diakses di mana-mana, apalagi di internet. Kita butuh guru yang bisa menyaring materi yang tepat untuk siswa dan menyampaikannya dengan cara yang mengembangkan kreativitas, nalar kritis, dan kemampuan siswa melakukan proyek berkelompok," pelatihan "5 in, 3 on" ini memanfaatkan teknologi digital sebagai alat bantu. Oleh karena itu, guru sasaran memang mereka yang sudah melek teknologi. Harapannya adalah guru-guru lain akan terinspirasi melihat para guru yang mengikuti pelatihan sehingga terimbas Supriano, selain akan menambah jumlah guru inti, PB, dan guru peserta, pada tahun 2020 ia juga berharap akan muncul inisiatif pelatihan-pelatihan mandiri. Kemdikbud menyediakan modul dan metode pemantauan melalui kepala sekolah dan pengawas yang sudah dibekali untuk memastikan bahwa di dalam kelas memang terjadi perubahan cara guru mengajar menjadi terpusat kepada persepsiGuru inti untuk PB IPA SMPN 275 Jakarta Bambang Kusnandar menjelaskan, hal pertama yang dilakukan ialah mengubah persepsi guru dari sebagai pusat pemelajaran menjadi fasilitator pemelajaran. Hal ini karena di era disrupsi teknologi siswa membutuhkan pendamping yang membantu mereka menavigasi berbagai informasi di buku, internet, dan media lain. Siswa memerlukan guru yang bisa memupuk rasa percaya diri dan keberanian untuk mencoba tanpa takut gagal."Berani bereksperimen dengan rumus dan metode pencarian solusi adalah makna dari pemelajaran berbasis nalar tingkat tinggi HOTS/Higher Order of Thinking Skill," tutur Bambang yang juga guru IPA di SMPN 259 bereksperimen dengan rumus dan metode pencarian solusi adalah makna dari pemelajaran berbasis nalar tingkat mengungkapkan, sebagian guru sebenarnya sudah menerapkan HOTS dalam kegiatan belajar sehari-hari. Mereka tidak lagi menyuruh siswa menghafal teori dan rumus, melainkan memberi mereka kebebasan mengutak-atik rumus guna memecahkan persoalan. Sistem asesmen juga tidak sekadar ujian tertulis, ada yang membuat makalah, maket, hingga komik sehingga siswa benar-benar mengerahkan kemampuan mencari informasi, menganalisanya, merancang karya, berkreasi, dan mengasah kemampuan berbahasa. Hanya, guru tidak menyadari bahwa praktik ini sudah termasuk pemelajaran HOTS."Di sisi lain, ada pula guru yang memang belum tahu makna pemelajaran HOTS. kalaupun tahu definisinya, mereka takut mencoba. Alasannya bisa karena takut birokrasi dan bisa pula tidak tahu langkah awal yang harus diambil," ujar juga Pelatihan Guru secara Sistematis Mendesak DilakukanPada pertemuan kedua itu para guru berdiskusi mengenai cara menerapkan pemelajaran berbasis HOTS di kelas masing-masing. Suasana belajar yang cair memungkinkan guru saling memberi masukan. Mereka membuat rancangan pemelajaran untuk kelas masing-masing yang segera diterapkan pekan ini dan akan dievaluasi pada Sabtu itu, di SDN 06 Makassar, Jakarta Timur yang menjadi PB untuk guru-guru SD kelas IV, V, dan VI, mereka belajar membuat pertanyaan tematik yang terbuka beserta penilaian formatif. Arin Darhani Sitepu yang bertugas sebagai guru inti PB ini menjelaskan, guru sudah mengerti cara mengajar yang merangsang kreativitas dan nalar siswa. Masalahnya, ketika mereka mengevaluasi pemahaman siswa terkait materi tersebut, guru terjebak pada pertanyaan-pertanyaan yang normatif."Untuk sesi lima pekan ini kami fokus ke cara merancang pertanyaan dan asesmen formatif. Setelah seri \'5 in dan 3 on\' materi ini selesai, kami akan pindah membahas topik selanjutnya yang disepakati para guru," ucapnya. 0% found this document useful 0 votes19 views12 pagesDescriptionDiklat PKP Jogja Tahap 2 Laporan diklatCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes19 views12 pagesLaporan PD Pelatihan GURU INTI PKP P4TK MAT 2019Jump to Page You are on page 1of 12 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

pelatihan guru inti 2019