Barrel 20 heavy contour, 4 groove, with a 1 in 12 twist. A 25 version (1 in 12 twist) also available, as is a 16 version with a 1 in 10 twist. Length: 39 amp 14 inch overall length Weight: 4.81 kg (10.6 lbs.) empty Operation: bolt action Finish: parkerized metal. Capacity: 5 and 10 round detachable magazines. Adabeberapa jenis peralatan yang dapat dikategorikan dalam ascender, yang memiliki keistimewaan apabila terbeban akan semakin mengunci ke tali. 1. Foot Loop Jammer. Alat ini akan digunakan oleh tangan untuk menarik beban badan, dihubungkan dengan webbing ke sit harness, sehingga juga menjadi pengaman kita. Vay Tiền Nhanh. Bro sekalian, Via artikel ringan di ahad pagi ini tmcblog mau sharing cara menggunakan helm dengan sistem pengikat Tali Double-D ring. Sistem Pengunci Double-D Ring sampai saat ini dipercaya sebagai sistem penguncian helm paling aman dan masih digunakan sebagai standar penguncian helm pada semua gelaran balap, termasuk MotoGP dan WSBK. Namun memang cara mengunci helmnya paling lama / paling teknis bila dibandingkan pengunci helm tipe Fast Buckle dan tipe Microlock . . . seperti apa metode pengunciannya? silahkan simak paparan berikut ini . .. tahap pertama masukkan tali melalui kedua lubang Ring berbentuk mirip hurup D Lewatkan dari atas Ring D Luar lalu masukkan ke Lubang Ring D Dalam, lihat deh dua gambar di atas Lalu bro lakukan pengencangan sesuai dengan kadar pengencangan tali yang nyaman buat kepala dan dagu bro sekalian Lalu setelah dirasa cukup kencang balikkan lagi tali pengencang dan lalkuakn pengancingan dengan ā€œkancing c’etekā€ yang disediakan dan helm pun sudah siap dan aman digunakan . . . untuk lebih jelasnya tmcblog juga telah menyiapkan Video yang siap untuk bro sekalian kunyah kunyah juga . .. semoga Berguna Taufik of BuitenZorg WEJEPEE’s Blog – Masih banyak orang yang beranggapan bahwa sistem pengikatan helm Double D-Ring itu ribet dan makan waktu. Padahal Double D-Ring adalah cara pengikatan helm yang paling aman, sehingga ajang balap internasional seperti MotoGP menjadikannya standarisasi hel-helm bagi para pembalapnya. Memang benar pada penggunaan helm di aktifitas sehari-hari resiko kecelakaan tidak sebesar resiko pada ajang balap, tetapi tidak ada salahnya kalau kita selalu bersiap untuk kemungkinan terburuk bukan? Maka dari itu pada kesempatan sore hari di akhir pekan yang cerah ini wejepee akan coba menjelaskan cara mudah langkah demi langkah dalam pengikatan tali pada helm Double D-Ring. Tahap Pertama Masukan tali pengikat melalui dua buah D-Ring yang tersedia. Tahap Kedua Masukan kembali tali pengikat ke D-Ring yang berpita merah. Tahap Ketiga Tarik tali pengikat memasuki D-Ring yang berpita merah. Tahap Keempat Kencangkan tali pengikat sampai mengunci namun tetap dirasa nyaman. Tahap Kelima Setelah dirasa kencang lalu pasangkan kancing merah sampai berbunyi. SELESAI DAN SIAP GASPOLL!! Bagaimana, mudah kan? Silakan dicoba deh teman-teman… Dengan kaitkata DD Ring, helm-fullface-KBC-V Euro Pradana/ Ilustrasi tali pengunci pada helm - Tali pengunci atau strap di helm terdiri dari beberapa jenis, yaitu quick release, micromatic dan double d ring. Tapi untuk kebutuhan kompetisi balap yang memiliki risiko kecelakaan tinggi, double d ring merupakan jenis strap helm yang digunakan karena terbilang lebih aman. Sementara jenis quick release dan micromatic, biasanya terdapat pada helm untuk keperluan harian. Lantas, apakah strap helm untuk keperluan harian memiliki tingkat keamanan yang rendah? Johanes Cokrodiharjo, Technical Support NHK Indonesia mengatakan, strap helm harian semisal micromatic tetap aman karena sudah teruji kekuatannya. "Micromatic di helm kami sudah dites dengan breaking point seberat 350 hingga 385 kilogram itu baru pecah, dengan beban seberat itu sudah cukup aman melindungi kepala atau leher manusia," ujarnya dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu. Demi keamanan berkendara, Johanes menganjurkan pengendara agar lebih memperhatikan cara penggunaan tali pengunci helm yang benar ketimbang mempermasalahkan jenisnya. "Misalnya saat mengunci talinya, pastikan harus ketat dengan jarak sampai menjepit atau mencekik satu jari tangan pengendara di bawah dagu. Jika begitu, helm tidak akan lepas saat kecelakaan," ungkapnya. Johanes menyebut, penggunaan strap helm jenis micromatic juga ditentukan dari berbagai faktor yang pernah ia survei. Baca Juga Lebih Aman Helm Half Face Atau Full Face? Ini Kata Pakar Safety Riding Hasil survei pun menyebutkan bahwa micromatic strap microlock lebih disukai konsumen, karena kemudahannya dalam penggunaan sehari-hari. Bukan berarti hal ini mengesampingkan sisi keamanan, sebab strap micromatic menurutnya tidak kalah aman dibanding double d ring. Selain itu, tingkat keamanan strap jenis micromatic juga terus dikembangkan NHK dengan penggunaan material baja kelas atas. Tujuannya tidak lain adalah demi meningkatkan kekuatan micromatic, agar bisa setara dengan double d ring. Baca Juga Ternyata Helm Punya Masa Usia Pakai, Pabrikan Sarankan Ganti Tiap 1 Tahun, Ini Penjelasannya

cara mengunci helm double d ring